Friday, December 13, 2013

Meniti asa

     “Meniti asa, impian, masa depan, ya titik itu. Saat ini kita sama-sama sedang mengejar titik itu. Titik kita masing-masing, asa kita. Terlihat jauh, tapi kita sedang mengejarnya. Jalan yang ditempuh menanjak, tapi kita tak gentar. Aku, kamu, kita, sama-sama berlari ke titik itu. Tak pernah ada kata lelah, makin dekat dan semakin dekat. Tekat kuat telah melekat. Jiwa baja yang takkan runtuh terpengaruh. Asa ku dan asa mu mungkin berbeda tapi semangat kita sama, karena kita satu, walaupun titik kita berbeda, walaupun tujuan kita berbeda”.

     Terinspirasi nulis judul ini karena habis kepo temen-temen SMA *duh ketauan deh keponya* yang kini sedang meniti asanya masing-masing–termasuk saya. Udah pada kece-kece gitu deh sekarang, ada yang (sedang meniti asa) di kepolisian, abri, penerbangan, kebidangan, dan profesi lainnya, termasuk yang sedang kuliah di jurusan masing-masing untuk menjadi “seseorang” nantinya. Duh tumben ya agak bener ini ceritanya, haha.Sekedar ingin bernostalgia dengan masa SMA *tsah*. Yang dulunya nakal setengah matik eh sekarang jadi polisi, jadi pilot, jadi tentara, calon penegak kedaulatan negara. Yang dulunya pendiem eh sekarang ambil kuliah jurnalistik, calon reporter, news anchor, calon diplomat. Yang dulunya cerewet eh sekarang jadi bidan, calon dokter. Yang dulunya cuek, eh sekarang calon diplomat, pengacara, legislatif. Dan yang dulunya paling males ketemu angka-angka, hitungan eh sekarang jadi calon ekonom, akuntan, manajer –ya kayak gue gini deeh.
     Tapi emang bener deh. No one can guess, guys. Nggak nyangka! But, nyenengin banget liat temen-temen sekarang udah jadi diri mereka masing-masing. I wish one day we’ll meet again, with success in our hands